animasi bergerak gif

Selasa, 18 Desember 2012

Pertumbuhan Dan Pembangunan EkonomiI



Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan Ekonomi adalah peningkatan hasil produksi (output) dalam tingkatan nyata ekonomi, dan diukur melalui angka perubahan hasil produksi setiap tahunnya dalam jangka yang panjang
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi:

  •            Sumber day alam (SDA)

Suatu negara yang sumber daya alamnya melimpah, seperti kesuburan tanah, iklim,cuaca, hasil hutan dan tambang, akan mempunyai kesempatan yang besar untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang pesat.

  •           Akumuasi Modal dan teknologi

Modal dan teknologi sangat penting artinya bagi pertumbuhan ekonomi, karena dipergunakan untuk mengolah SDA yang masih bersifat potensial (belum dimanfaatkan) menjadi SDA yang dapat dipergunakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Modal dan teknologi mampu mempertinggi tingkat efesiensi, membuka penemuan baru dan meningkatkan kualitas produksi.

  •          Sumber daya manusia (SDM)

 Keberhasilan pembangunan sangat ditentukan oleh sumber daya manusia, karena manusia merupakan pelaksana pembangunan ekonomi. Semakin tinggi kualitas SDM dalam suatu negara, maka semakin tinggi pula tingkat produktivitas dinegara tersebut
  •           Sistem sosial dan sikap masyarakat
Masyarakat modern akan lebih terbuka dan bersifat positif terhadap perubahan yang secara otomatis ditimbulkan oleh pembangunan ekonomi, sehingga pertumbuhan ekonomi dapat segera terwujud
  •          Luas pasar atau pangas pasar
Barang dan jasa yang akan dijual kepada konsumen memerlukan daerah pemasaran dan pangsa pasar yang tepat, baik didalam maupun diluar negeri. Semakin luas daerah pemasaran dan pangas apasar yang dimiliki, akan semakin besar pula peluang untuk mencapai pertumbuhan ekonomi

Teori-Teori Pertumbuhan Ekonomi
Teori Tokoh pokok pikiran keterangan
Kalsik Adam Smith Pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh 3 hal:
·           Pertumbuhan Grossdomestik Bruto (dipengaruhi oleh SDA, jumlah penduduk, persediaan barang –barang)
·           Pertumbuhan penduduk
·           Sistem persaingan bebas
David Ricardo pertumbuhan dipengaruh oleh:
·           Sumber daya alam yang terbatas
·            Jumlah penduduk yang berkembang
·           Kemajuan teknologi
·           Sektor pertanian menurut david ricardo pertumbuhan ekonomi tidak terjadi secara terus menerus, tetapi terdapat stagnansi didalmnya
Thomas Robert Malthus teori pertumbuhan penduduk menyatakan bahwa “pertumbuhan penduduk menurut deret ukur dan pertumbuhan menurut deret hitung”, maksudnya jumlah penduduk lebih cepat berkembang dari pada pertumbuhan ekonomi.
Neo Klasik Robert Sollow pertumbuhan dipengaruhi oleh:
·           Pertumbuhan penduduk (SDM)
·           Akumulasi modal
·           Teknologi modern
Roy Forbes Harrod dan Evsay D. Domar pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh pertambahan modal yang akan meningkatkan modal dan nantinya pendapatan nasional.
Modern Walt Whitman Rostow ada 5 tahap pertumbuhan ekonomi
·           Masyarakat tradisional
·           Pra lepas landas
·           Menuju kedewasaan
·           Konsumsi tinggi


Teori-Teori Pembangunan Ekonomi
Teori Tokoh Pokok Pikiran Tambahan

Austria (history) Werner Sombart
1.    Zaman perekonomian tertutup
2.    Zaman kerajinan dan pertumbuhan
3.    Zaman kapitalis purba, madya, raya, akhir.
Karl Butcher pokok pikiran:
1.    Rumah tangga tertutup
2.    Rumah tangga kota
3.    Rumah tangga bangsa
4.    Rumah tangga dunia
Frederik List pertumbuhan ekonomi dibedakan menjadi:
Masa berburu dan meramu
Masa berternak dan bertani
Masa bertani dan kerajinan
Masa kerajinan dan industri serta niaga


Hambatan pembangunan ekonomi di negara berkembang:
  • Kegiatan sektor pertanian masih tetap tradisional dan produktivitasnya sangat rendah.
  • Kebanyakan negara menghadapi masalah kekurangan dana modal dan barang modal           ( peralatan produksi ) yang modern.
  • Tenaga terampil , terdidik dan keahlian kewirausahaan penawarannya masih jauh dibawah jumlah yang diperlukan.
  • Perkembangan penduduk yang sangat pesat.
  • Berbagai masalah institusi, sosial, kebudayaan dan politik sering dihadapi.
Kebijakan pemerintah mempercepat pembangunan ekonomi:
  • Diversifikasi kegiatan ekonomi
  • Mengembangkan infrastruktur
  • Meningkatkan tabungan dan inventasi
  • Meningkatkan taraf pendidikan
  • Mengembangkan institusi yang meggalakkan pembangunan
  • Merumuskan dan melaksanakan pembangunan ekonomi


I. Strategi pertumbuhan ekonomi
  1. 1. Industrialisasi Versus Pembangunan Pertanian
Pembangunan pertanian bersifat menggunakan teknologi padat tenaga kerja dan secara relatif menggunakan sedikit kapital; meskipun dalam investasi pada pembuatan jalan, saluran dan fasilitas pengairan, dan pengembangan teknologinya. Kenaikan produktivitas sektor pertanian memungkinkan perekonomian dengan menggunakan tenaga kerja lebih sedikit menghasilkan kuantitas output bahan makanan yang sama. Dengan demikian sebagian dari tenaga kerja dapat dipindahkan ke sektor industri tanpa menurunkan output sector pertanian. Di samping itu pembangunan atau kenaikkan produktivitas dan output total sektor pertanian akan menaikan pendapatan di sektor tersebut.
  1. 2. Strategi Impor Versus Promosi Ekspor
Stategi industrialisasi via substitusi impor pada dasarnya dilakukan dengan membangun industri yang menghasilkan barang-barang yang semula diimpor. Alternatif kebijakan lain adalah strategi industrialisasi via promosi ekspor. Kebijakan ini menekankan pada industrialisasi pada sektor-sektor atau kegiatan produksi da dalam negeri yang mempunyai keunggulan komparatif hingga dapat memproduksinya dengan biaya rendah dan bersaing dengan menjualnya di pasar internasional. Strategi ini secara relatif lebih sukar dilaksanakan karena menuntut kerja keras agar bisa bersaing di pasar internasional.
  1. 3. Perlunya Disertivikasi
Usaha mengadakan disertivikasi bagi negara-negara pengekspor utama minyak dan gas bumi merupakan upaya mempertahankan atau menstabilkan penerimaan devisanya


Pembangunan Ekonomi
Pembangunan ekonomi adalah proses dan langkah-langkah yang dilakukan oleh suatu negara untuk meningkatkan PNB dan pendapatan perkapita penduduknya dalam upaya mencapai pertumbuhan ekonomi. Sumber pembiayaan pembangunan ekonomi adalah simpanan domestik, investasi asing, serta bantuan dari luar negeri. Pembangunan ekonomi mempunyai tiga unsur penting yaitu:
1.    Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses, yaitu rangkaian kegiatan pembangunan yang dilakukan secara terus menerus dengan maksud mengubah keadaan perekonomian tertentu menjadi keadaan perekonomian yang diinginkan
2.    Pembangunan ekonomi dilakukan untuk meningkatkan PNB dan pendapat per kapita, sebagai tolak ukur keberhasilan pembangunan ekonomi

INDIKATOR pembangunan  Ekonomi
1. Pertumbuhan Produk Domestik Bruto, yaitu total produksi barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara dalam 1 tahun
2. Produk Domestik Bruto per Kapita, negara mengusahakan agar PDB per kapita naik secara simultan (terus-menerus) seiring dengan pertumbuhan penduduk
3. Indeks Kualitas Hidup, merupakan merupakan indeks non-ekonomi untuk mengukur tingkat kesejahteraan masyarakat (Phisical Quality of Life Index). PQLI terdiri atas 3 indikator yaitu kematian bayi, angka harapan hidup, tingkat ‘melek huruf’
4. Indeks Pembangunan Manusia, meliputi indeks gabungan dari indeks harapan hidup, indeks pendidikan, indeks standar hidup yang layak



Dampak pembangunan ekonomi:
1.      Dampak positif:
·           Terbukanya lapangan pekerjaan bagi masyarakat, sehingga dapat mengurangi tingkat pengangguran dan kejahatan
·           Pendapatan masyarakat bertambah, sehingga kesejahteraan rakyat dapat ditingkatkan
·           Fasilitas umum dapat terpenuhi, sehingga adanya jalan layang, diharapakan dapat mengurangi kemacetan lalu lintas
2.      Dampak negatif
·           Meningkatkan urbanisasi, yang disebabkan karena pelaksanaaan pembangunan ekonomi diperdesaaan tidak merata, sehingga masyarakat didesa lebih memilih untuk berpindah kedaerah perkotaan
·           Terjadinya pencemaran lingkungan dn kerusakan lingkungan hidup, akibat dari limbah pembangunan

Ukuran Keberhasilan Pelaksanaan Pembangunan

Ukuran keberhasilan pembangunan idealnya harus ditentukan berdasarkan dimensi pembangunan, yakni tergantung kepada fokus dan orientasi pembangunan yang dilaksanakan dan dimensi mana yang lebih menjadi perhatian bersama bagi:
(1) Pengambil keputusan (Decision maker)
(2) Perencana (planner) sebagai perencana dan perancang (berbagai aktifitas pembangunan, tujuan dan targetnya serta pelaksanaannya),
(3) Pelaksana pembangunan itu sendiri sebagai pihak yang menjalankan atau sering disebut juga sebagai agen pembangunan,
(4) Masyarakat yang menjadi sasaran pembangunan.
Dimensi yang menjadi perhatian ini kemudian diberikan indikator. Indikator-indikator dari berbagai dimensi pembangunan inilah yang kemudian dijadikan tolok ukur atau ukuran keberhasilan pelaksanaan pembangunan.
Secara teori semua kelompok dimensi pembangunan yang telah dikemukakan terlebih dahulu, dapat dicarikan indikator-indikatornya dan kemudian dipergunakan sebagai ukuran keberhasilan pelaksanaan pembangunan. Meskipun demikian, dalam kenyataannya berbagai pihak yang terlibat dalam pelaksanaan pembangunan di berbagai tingkatan menerapkan ukuran dan indikator yang berbeda-beda untuk menunjukkan tingkat keberhasilan pelaksanaan pembangunan.
Pengukuran keberhasilan pembangunan harus melewati dua tahap, yaitu:
(1) Tahapan identifikasi target pembangunan, dan
(2) Tahapan aggregasi karakteristik pembangunan
Tahapan identifikasi target pembangunan diperlukan agar dapat menentukan secara jelas siapa yang akan menikmati hasil pelaksanaan pembangunan dan bagaimana upaya-upaya yang dapat dilakukan agar hasil pembangunan tersebut benar-benar dinikmati oleh mereka yang berhak. Sedangkan tahapan aggreasi karakteristik pembangunan diperlukan untuk menjaga agar ketika skala kegiatan pembangunan diperluas, target yang dituju tetap memenuhi karakteristik dan kriteria yang telah ditetapkan pada tahap identifikasi.
Ravalion and Datt (1996) menyarankan agar dapat diperoleh ukuran keberhasilan pembangunan yang lebih peka, maka faktor-faktor berikut perlu diperhitungkan, yaitu:
(1) pengeluaran real setiap orang dewasa,
(2) akses kepada barang yang tidak dipasarkan,
(3) distribusi intra rumah tangga dan
(4) karakteristik personal.
Pengeluaran real merupakan indikasi yang lebih akurat dari kemampuan seseorang untuk memenuhi kebutuhannya. Pengeluaran real lebih mendekati kepada pengertian disposable income, yaitu pendapatan bersih setelah diperhitungkan berbagai pajak dan penyusutan-penyusutan. Akses kepada barang yang tidak dipasarkan perlu untuk merepresentasikan seberapa jauh fasilitas pelayanan publik dapat menjangkau masyarakat, baik fasilitas publik tersebut berupa infrastruktur, sarana maupun prasarana untuk berbagai jenis kegiatan dan aktifitas pembangunan masyarakat.
Kalau kita memperhatikan kelaziman pemakaiannya, maka ukuran pembangunan yang didasarkan pada dimensi ekonomi merupakan jenis yang paling luas dipergunakan di berbagai bagian dunia. Ukuran ini terutama dalam bentuk pendapatan dengan berbagai variasi dan turunannya, seperti produk domestik bruto (PDB), pendapatan nasional, pendapatan wilayah, pendapatan perkapita, pendapatan rumah tangga, distribusi pendapatan, tingkat investasi, tingkat dan nilai ekspor maupun impor dan seterusnya.
Variasi yang lain dari ukuran pembangunan tipe ini adalah dengan pendekatan pengentasan kemiskinan, yakni bahwa keberhasilan pembangunan diukur dengan seberapa jauh upaya-upaya pembangunan dapat mengentaskan kemiskinan. Secara garis besar problema kemiskinan dapat dibedakan atas dua jenis, yakni kemiskinan absolut dan kemiskinan relatif. Kemiskinan absolut biasanya dinyatakan dengan tingkatan tertentu yang harus dipenuhi atau diperlukan untuk dapat menjalankan hidup secara layak. Tingkatan ini lazim dikenal dengan garis kemiskinan. Ukuran yang dipakai sebagai garis kemiskinan ini berbeda-beda, tergantung sudut pandang dan fokus penelaahan yang bersangkutan. Sedangkan kemiskinan relatif adalah keadaan kekurangan yang dikenali setelah melakukan perbandingan dengan mendasarkan pada suatu dimensi yang sama, misalnya dimensi daerah, dimensi sektor, dimensi negara dst. Kemiskinan absolut berhubungan dengan besarnya pendapatan yang diperoleh, sedangkan kemiskinan relatif berhubungan dengan distribusinya.
Di Indonesia, beberapa jenis ukuran keberhasilan pembangunan yang banyak digunakan adalah:
(1) Berdasarkan pendapatan dan nilai produksi, seperti: PDB, pertumbuhan ekonomi, pendapatan perkapita, dan distribusi pendapatan.
(2) Berdasarkan investasi: tingkat investasi, jumlah PMA (Penanaman Modal Asing) dan PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri), dan jumlah FDI (Foreign Direct Investment) yaitu investasi langsung oleh pihak asing.
(3) Berdasarkan kemiskinan dan pengentasannya: jumlah penduduk miskin, garis kemiskinan Sayogyo yang diadopsi oleh BPS (setara beras 320 kg di desa dan 480 di kota), tingkat kecukupan pangan (2100 kilokalori intake), tingkat kecukupan 52 jenis komoditas pangan, tingkat pemenuhan kebutuhan dasar sembilan bahan pokok (BPN), Poverty Gap dan Severity Index, serta metode RAO (16 kg beras dikali 1,25 kemudian dibagi dengan rata-rata rasio pangan terhadap pengeluaran total).
(4) Berdasarkan keadaan sosial kemasyarakatan dan kelestarian lingkungan: tingkat pendidikan (untuk berbagai level dan kombinasinya), tingkat kesehatan (meliputi kesehatan ibu dan anak dan akses kepada fasilitas hidup yang sehat), tingkat dan kualitas lingkungan (meliputi tingkat pencemaran berbagai aspek, tingkat keruasakan hutan, tingkat degradasi lahan dan seterusnya.
Dalam pengukuran keberhasilan pembangunan ini ada ukuran single dimension (dimensi tunggal) dan adapula yang multi dimension (dimensi ganda). Dimensi tunggal adalah ukuran pembangunan yang hanya memperhatikan satu dimensi pembangunan saja dalam penyusunan indikatornya, sedangkan dimensi ganda adalah ukuran keberhasilan pembangunan yang indikator-indikatornya memadukan berbagai dimensi secara integral.
Contoh ukuran keberhasilan pembangunan multi dimensi adalah indikator pembangunan manusia atau Human Development Index (HDI) dari World Bank. Indikator-indikator yang digunakan dalam HDI adalah: tingkat harapan hidup bayi, tingkat literasi orang dewasa, rasio partisipasi sekolah dasar dan lanjutan dan PDB per kapita. Indikator-indikator ini masing-masing diberikan indeks dan selanjutnya digabungkan menjadi indeks pembangunan manusia

Selasa, 04 Desember 2012

Perdagangan Bebas (globalisasi)

Perdagangan Bebas
(Globalisasi) 


Pendahuluan

Latar Belakang

      Perdagangan Bebas adalah proses kegiatan ekonomi yang dilakukan dengan tidak adanya hambatan buatan (hambatan yang diterapkan pemerintah) dalam perdagangan antar individual-individual dan perusahaan-perusahaan yang berada di negara yang berbeda. Dengan tidak adanya hambatan yang diterapkan pemerintah dalam melaksanakan perdagangan, tentunya ada kebebasan aturan, cara, dan jenis barang yang dijual. Maka, munculah persaingan dagang yang ketat baik antar individu ataupun perusahaan yang berada di Negara yang berbeda yaitu yang kita kenal dengan istilah ekspor dan impor atau proses penjualan dan pembelian yang dilakukan antar Negara.

       Indonesia adalah salah satu Negara yang melakukan kegiatan perdagangan bebas. Tentunya dalam melaksanakan kegiatan ini terdapat dampak – dampak yang mempengaruhi perekonomian Negara. Bukan hanya dampak positif bagi komsumen yang bisa mendapatkan barang – barang berkualitas internasional dengan mudah, tapi tentunya tidak sedikit pula dampak buruk bagi pelaku usaha di Indonesia yang harus mengalami persaingan yang sangat ketat dengan tanpa dukungan kualitas penjualan yang terkadang jauh dengan pesaing asing.


Pembahasan

 Pengertian

       Perdagangan bebas merupakan suatu kegiatan jual beli produk antar negara tanpa adanya kerumitan  aturan atau birokrasi yang mengatur perdagangan bebas itu didalam suatu Negara. Sehingga, suatu Negara, perusahaan, atau perorangan sekalipun dapat menjual produk yang diciptakannya di luar negeri. Begitu pula sebaliknya, Negara lainpun dapat menjual produknya didalam negeri sehingga komsumen dapat mendapatkan barang – barang kualitas internasional dengan mudah dan dengan harga yang relatif terjangkau.

        Dengan tidak adanya hambatan aturan dalam melaksanakan kegiatan perdagangan bebas ini tentunya memacu suatu Negara untuk mengembangkan negaranya dalam menjual hasil produk unggulan yang menjadi ciri khas negaranya tersebut. Menurut para pakar dengan melakukan perdagangan bebas tentunya akan saling menguntungkan bagi Negara.

        Tentunya setiap Negara memiliki kekurangan dan kelebihannya masing – masing, ada Negara yang memiliki keunggulan dalam menciptakan alat – alat canggih seperti computer dan alat elektronik lainnya, tetapi minim dalam sumber daya alam. Ada pula Negara yang memiliki sumber daya alam yang berlimpah tetapi memiliki keterbatasan dalam menciptakan alat – alat canggih seperti elektronik, maka dengan adanya perdagangan bebas tentunya akan menjadi keutungan bagi satu sama lain.


Globalisasi

         Perbincangan tentang globalisasi mulai ramai dibicarakan sekitar tahun 1980-an. Kata globalize dan globalism diperkenalkan oleh sebuah buku kecil yang terbit pada tahun 1944, sementara kata globalization masuk ke dalam kamus untuk pertama kalinya pada tahun 1961 (Reiser dan Davies. 1944:212, 219; Webster. 1961; Ikbar. 2006). Banyak definisi dari globalisasi ini, salah satunya menurut Martin Khor (dalam Ikbar, 2006: 205) mengatakan, “Globalisasi adalah apa yang oleh kita dari Dunia Ketiga selama beberapa abad dikenal dengan kolonialisasi.”

      Dari definisi tersebut ada yang melihat globalisasi sebagai sebuah proyek yang diusung oleh negara-negara adikuasa. Dari sudut pandang ini, globalisasi tidak lain adalah kolonialisasi atau kapitalisme dalam bentuk yang paling mutakhir. Negara-negara yang kuat dan kaya pasti akan mengendalikan ekonomi dunia dan negara-negara berkembang dan tertinggal makin tidak berdaya karena tidak mampu bersaing. Sebab globalisasi cenderung berpengaruh besar terhadap perekonomian dunia.

Perdagangan Bebas

     Perdagangan bebas adalah sebuah konsep ekonomi yang mengacu kepada Harmonized Commodity Description and Coding System (HS) dengan ketentuan dari World Customs Organization yang berpusat di Brussels, Belgium. penjualan produk antar negara tanpa pajak ekspor-impor atau hambatan perdagangan lainnya.

         Perdagangan bebas dapat juga didefinisikan sebagai tidak adanya hambatan buatan (hambatan yang diterapkan pemerintah) dalam perdagangan antar individual-individual dan perusahaan-perusahaan yang berada di negara yang berbeda.

Ekonomi Politik

        Dalam penggunaannya secara tradisional, istilah ekonomi politik dipakai sebagai sinonim atau nama lain dari istilah ilmu ekonomi. Fokus dari studi ekonomi politik adalah fenomena-fenomena ekonomi secara umum, yang bergulir serta dikaji menjadi lebih spesifik , yaitu menyoroti interaksi antara faktor-faktor ekonomi dan faktor-faktor politik. Namun, dalam perkembangan yang berikutnya, istilah ekonomi politik selalu mengacu pada adanya interaksi antara aspek ekonomi dan aspek politik.

       Adanya kelemahan instrumental ini menyebabkan banyak kalangan ilmuwan dari kedua belah pihak-berusaha untuk mempertemukan titik temunya, sehingga para ilmuwan ini berusaha untuk mencoba mengkaji hal ini dengan menggunakan pendekatan-pendekatan dalam ekonomi politik.

      Dalam upaya memaksimalkan studi mengenai ekonomi politik, juga tidak boleh terlepas dari sistem ekonomi di negara yang bersangkutan. Terkait dengan hal tersebut, setidaknya dalam berbagai jenis yang ada, terdapat dua sistem ekonomi besar dunia yang dibagi menjadi dua kategori pokok, yakni sistem ekonomi yang berorentasi pasar (ekonomi liberal) dengan sistem ekonomi terencana atau yang lebih dikenal sebagai sistem ekonomi terpusat (sosialis).


Dampak  Perdagangan Bebas
  • Dampak Positif
           Dengan adanya perdagangan bebas yang dilakukan oleh suatu Negara, tentunya Negara tersebut dapat menikmati produk tidak hanya dari hasil produk buatan dalam negeri sendiri saja, tetapi juga dapat menkonsumsi produk buatan luar negeri dengan mudah karena dengan adanya perdagangan bebas barang impor dapat bebas masuk kedalam negeri. selain itu terjalin suatu hubungan internasional yang semakin terbuka antar Negara. Kemudian produk – produk dalam negeri dapat dengan memudah meraih popularitas di luar negeri. Dapat pula meningkatkan reputasi Negara ketika suatu Negara dapat berprestasi menciptakan produk yang bermanfaat dan diminati oleh konsumen internasional. Kemudian devisa kuat jika ekspor lebih besar daripada impor. Setiap individu bebas memiliki kekayaan dan sumber daya produksi. Setiap individu bebas memiliki kekayaan dan sumber daya produksi, inisiatif dan kreatifitas masyarakat dapat dikembangkan, terjadi persaingan antar produsen untuk menghasilkan barang yang bermutu, efisiensi dan efektifitas tinggi karena tindakannya selalu didasarkan pada prinsip ekonomi.
  • Dampak Negatif
          Tentunya selain dampak positif, tidak sedikit juga dampak negative yang ditimbulkan akibat kegiatan perdagangan bebas. Yaitu selain menjadi orang yang konsumtif terhadap barang – bararang impor, banyak pula pengangguran, karena kalah bersaing produsen dari luar negeri, kemudian banyak pabrik yg bangkrut karena tidak kuat dengan persainan yang begitu ketat, selain itu larinya investor dikarenakan SDM dan ETOS KERJA dalam negeri lemah dan devisa yang habis karena lebih banyak produk impor daripada ekspor. Kemudian bagi Negara – Negara yang belum berkembang maka akan menjadi sebuah kerugian karena selalu mengandalkan Negara lain untuk terus mengimpor barang – barang kedalam negeri, yang kemudian membuat Negara yang lemah ini sulit berkembang karena terus “diserang” oleh barang – banrang impor. Juga sebaliknya, akan menjadi keuntungan tersendiri bagi Negara yang telah berkembang untuk terus menjual produknya ini sehingga produknya lebih diminati dan lebih popular di luar negeri. Adanya eksploitasi terhadap masyarakat ekonomi lemah oleh pihak yang kuat ekonominya, menimbulkan terjadinya monopoli sehingga merugikan masyarakat, munculnya kesenjangan ekonomi antara golongan ekonomi kuat dengan golongan ekonomi lemah, perekonomian dapat dengan mudah menjadi tidak stabil.


Ciri – Ciri Perdagangan Bebas
  • Perdagangan barang tanpa pajak (termasuk tarif) atau pembatasan perdagangan yang lain (seperti kuota impor atau subsidi untuk produsen), maksudnya adalah jual beli tersebut dilakukan tanpa dikenai pajak pada pemerintah.
  • Perdagangan layanan tanpa pajak atau pembatasan perdagangan yang lain, hal ini pun hamper sama dengan poin pertama, tidak adanya ketentuan pajak yang khusus yang dikenakan kepada produsen, juga tidak adanya pembatasan oleh perdagangan yang lain.
  • Ketiadaan dasar-dasar “pemutar belit perdagangan” (seperti pajak, subsidi, peraturan atau hukum) yang memberikan kelebihan kepada sejumlah kecil perusahaan, isirumah, atau faktor-faktor produksi
  • Akses bebas ke pasar, tidak adanya batasan atau kemudahan akses yang dapat langsung pada pasarnya, langsung pada konsumen dalam proses penjualannya.
  • Akses bebas kepada informasi pasar, konsumen dalam proses membeli produk dapat meraih informasi secara terbuka dan bebas.
  • Ketakupayaan firma-firma mengacaukan pasar melalui kekuatan monopoli atau oligopoli berian pemerintah
  • Pergerakan bebas tenaga kerja antara luar dan dalam negara
  • Pergerakan bebas modal antara luar dan dalam Negara

Kesimpulan

          Perdagangan Bebas adalah proses kegiatan ekonomi yang dilakukan dengan tidak adanya hambatan buatan (hambatan yang diterapkan pemerintah) dalam perdagangan antar individual-individual dan perusahaan-perusahaan yang berada di negara yang berbeda. Dengan kebebasan beraktifitas dalam perdagangan internasional tentunya banyak dampak yang ditimbulkan yaitu dampak positif dan dampak negative yang ditimbulkan. Dampak positif yaitu diantaranya       Setiap individu bebas memiliki kekayaan dan sumber daya produksi. Setiap individu bebas memiliki kekayaan dan sumber daya produksi, inisiatif dan kreatifitas masyarakat dapat dikembangkan, terjadi persaingan antar produsen untuk menghasilkan barang yang bermutu, efisiensi dan efektifitas tinggi karena tindakannya selalu didasarkan pada prinsip ekonomi. Sedangkan dampak negative yaitu diantaranya Adanya eksploitasi terhadap masyarakat ekonomi lemah oleh pihak yang kuat ekonominya, menimbulkan terjadinya monopoli sehingga merugikan masyarakat, munculnya kesenjangan ekonomi antara golongan ekonomi kuat dengan golongan ekonomi lemah, perekonomian dapat dengan mudah menjadi tidak stabil.


Daftar Pustaka

*        http://id.shvoong.com/social-sciences/economics/2177390-ilmu-ekonomi-sistem-ekonomi-pasar/#ixzz1sJGlzQuW
*        http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20100121043128AAb3yjf
*        http://ms.wikipedia.org/wiki/Perdagangan_bebas
*        http://id.wikipedia.org/wiki/Perdagangan_bebas
*        http://www.anneahira.com/pengertian-perdagangan-bebas.htm
*        http://id.wikipedia.org/wiki/Perdagangan_bebas
*        http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20110211012908AALvb9X
*        http://id.shvoong.com/social-sciences/economics/2177390-ilmu-ekonomi-sistem-ekonomi-pasar/
*        http://id.wikipedia.org/wiki/Hambatan_perdagangan